Pengumuman



Senin, 08 Desember 2008

Ringkasan Aqidah Islamiyah

Mading DKM Al-Furqon

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas masalah Aqidah. Aqidah bak pondasi bangunan dalam agama Islam. Untuk membangun pribadi Muslim yang sholih dan kokoh maka pondasi Aqidahnya harus tertanam kuat.

Agama Islam bersumber dari Allah SWT, bukan dari pikiran seorang pun. Seandainya tidak ada Allah atau Allah tidak berkehendak agama ini lahir, maka agama Islam tidak akan pernah ada. Oleh sebab itu kita hanya mengambil ajaran Islam ini dari sumbernya langsung, yaitu Allah SWT, bukan dari yang lainnya.

Adapun tujuan dari Agama Islam ini adalah Men-tauhid-kan Allah SWT, mengesakan-Nya. Seluruh Nabi diutus untuk menyeru men-tauhid-kan Allah SWT. Ada beberapa poin penjelasan mengenai Tauhid Allah SWT.

1. Allah sebagai Rabb Semesta Alam (Tauhid Rububiyah)
Mengakui bahwa Allah yang menciptakan dan mengatur Alam Semesta (QS 1:2). Tidak ada sekutu bagi Allah dalam urusan ini (QS. Al-Ikhlas).

2. Allah yang memiliki Sifat dan Nama yang Sempurna (Asma wa Ash-Shifat).
Dan Allah memiliki sifat dan nama yang baik-baik lagi sempurna tidak ada yang tercela dari sifat-sifatnya.

3. Allah sebagai Tuhan Satu-satunya yang Disembah. (Tauhid Uluhiyyah).
Setelah kita meyakini Allah sebagai pencipta, maka kita jadikan Allah satu-satunya Dzat yang disembah. Karena suku Quraisy sebelum Islam datang, mereka meyakini Allah sebagai pencipta, tapi tidak mau menyembah Dzat Allah. Penyembahan ini dalam hal ibadah mahdhoh atau ritual. Dalam Islam, seluruh aktivitas lain seperti bermuamalah juga ibadah yang ditujukan untuk menyembah Allah.
Selain menyembah, kita juga meminta hanya pertolongan kepada Allah (QS 2:4). Kita boleh meminta pertolongan dari yang lain misalnya dokter, tapi kita yakini bahwa itu sebenarnya pertolongan Allah SWT melalui perantara dokter.

4. Allah sebagai Tuhan, Raja, Pemimpin Tertinggi di seluruh Alam. Dan Hukum Allah berada di atas segala hukum. (Tauhid Mulkiyah wa Hakimiyah).
Setelah kita menyembah hanya kepada Allah. Hal itu masih belum cukup, kita harus jadikan Allah SWT sebagai pemimpin tertinggi.
“Allah wali orang-orang yang beriman….” (QS 2:255).
Dan menjadikan hukum Allah di atas segala hukum. Kita boleh mengambil hukum diluar Islam selama tidak bertentangan dengan hukum Allah.
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari hukum Allah ?”.(QS 5:50)
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka…” (QS 5:49).