Dakwah, tentunya harus dikemas menarik sehingga banyak orang yang akhirnya
menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya. Apalagi dalam hal ini, dakwah ini
dutujukan kepada anak-anak dan remaja yang tidak mungkin hanya diisi dengan
pengajian rutin di musholla yang monoton, yang dipaksa serius mendengarkan
ustadznya. Orang-orang dewasa aja jenuh.
Alhamdulillah DKM Al-Furqon yang dilaksanakan oleh Bidang Dakwah mengadakan
suatu kegiatan untuk anak-anak dan remaja di alam sejuk, diluar perkotaan yang
udaranya sudah tidak sejuk, banyak polusinya lagi. Acara ini merupakan
rekreasi (rihlah), namun bukan sekedar rihlah saja, juga ditanamkan kepada
anak-anak dan remaja beribadah kepada Allah SWT semenjak dini.
Bertempat di Villa Saung Wira, Tapos, Ciawi. Sebenarnya yang diundang laki-
laki dan perempuan, tapi yang bisa hadir hanya laki-laki. Mudah-mudahan nanti
yang perempuan bisa mengadakan sendiri, kasihan nggak ikut. Pesertanya kelas
empat keatas. Dan juga ikut remaja-remaja terbesar di RT ini, yaitu Ibrahim
cs.
Rombongan sampai di lokasi pas waktu dzuhur. Hebatnya anak-anak kita mereka
sudah ada yang sholat di musholla yang ada. Tapi kita sampaikan kepada mereka,
beberapa ulama berpendapat kalau kita musafir, tidak diwajibkan sholat di
mesjid, apalagi kita sedang ada acara dan cukup banyak, sehingga bisa
melaksanakan jamaah di dalam villa. Kemudian acara dimulai dengan Sholat
Dzuhur-Azhar berjamaah (dijamak), karena dalam kondisi musafir kita
diperbolehkan sholat dijamak. Dengan imam : pembimbing merangkap ketua
pelaksana Bapak Vicky. Setelah itu makan siang bareng dengan bekal dari
masing-masing (panitianya bokek amat he he he).
Acara seremoni dibuka oleh guru anak-anak kita, guru sekolah, Ibu Annisa.
Kemudian sambutan Ketua Bidang Dakwah. Dan juga Ketua Remaja Musholla, Ibrahim
turut diberi kesempatan memberikan sambutan. Diantara isinya, anak-anak
diimbau jangan susah diatur, jangan bikin repot pembimbing. Kemudian sambutan
dari Ketua Anak Musholla, Fikri. Yeah, mereka dilatih sejak dini berani
berbicara didepan umum. Selanjutnya, pembagian tempat tidur, karena Ibu Guru
Annisa perempuan, didalam kamar. Lalu pembagian yang lainnya berlangsung
lancar.
Acara selanjutnya, bebas, mau jalan-jalan silahkan, mau tidur juga boleh (tapi
anak-anak kita kuat nggak ada yang tidur).
Alhamdulillah, suatu kebetulan kita bisa mengadakan high impact outbond.
Kebetulan ada penyewa villa yang mengadakan, kita bisa nebeng, dan berbagai
macam tawar-menawar sehingga kita bisa mendapatkan harga outbond yang murah.
Ada 4 permainan. Jaring laba-laba, flying fox, two-line bridge, titian tali.
Hebat, anak-anak kita berhasil mencoba semua permainan. Kalau pesertanya
banyak bisa ada yang nggak kebagian. Bahkan peserta (dalam tanda kutip) yang termuda
Ocha dan Dzulfa bisa mencoba jaring laba-laba dan flying fox. Ocha berhasil
melewati fying fox terbang diudara dengan senyuman, diatas ketinggian yang
lumayan, kalo jatuh jangan dibayangin deh. Hebat juga, kita yang gede-gede
belum tentu lancar, bisa gemetar he he. Dan yang paling dramatis, Anak 3 tahun
Dzulfa juga ikutan flying fox. Diangkat sama tali keatas aja sudah bikin yang
ngelihat deg-degan, seperti bayi terbang. Terus dipasang tali pengaman diatas,
dia santai aja, awalnya sempat ketawa. Pada saat itu semua pengunjung villa
bapak-bapak, remaja-remaja turut menyaksikan. Seperti menonton adegan maut
menegangkan aja. Kemudian Dzulfa meluncur diudara, terbang diangkasa, seperti
bayi yang dilemparkan, membuat pengunjung was-was (apabila orang tuanya tuh).
Alhamdulillah, bisa sampai mendarat dengan selamat. Malahan minta main lagi.
Dia mah seneng-seneng aja tapi pengunjung was-was.
Yang cukup fantastis, Yusuf, peserta betulan terkecil, kelas 3 tahun berhasil
melewati titian tali, yang tali pegangannya tinggi untuk anak seusia dia,
berhasil digapai dan melewati ujung seberang tali (kakaknya kalah tuh he he).
Malamnya, setelah sholat dan makan malam peserta semua disiram ruhiyahnya
dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ibu Guru Annisa. Para peserta betul-
betul terenyuh dan seksama mendengarkan tausiyah yang diberikan Ibu Guru.
Betapa banyaknya nikmat Allah yang telah diberikan, namun kita lupa untuk
beribadah kepada Allah SWT.
Setelah tausiyah, acara selanjutnya tidur sesegera mungkin, karena malamnya
kita akan bangun untuk melaksanakan Sholat Tahajud (Qiyamul Lail). Tapi emang
anak-anak, bukannya tidur malah bermain-main. Sampai larut malam baru bangun
tidur, remaja-remaja yang besar-besar merasa terganggu.
Alhamdulillah anak-anak bisa bangun sebelum fajar. Namun sayang, karena air
mati, nggak bisa wudhu sehingga tidak bisa melaksanakan Qiyamul Lail. Tapi
sholat shubuh bisa on time dan berjamaah. Sayang, anak-anak belum ada yang
berani kultum. Kemudian dilanjutkan dengan Dzikir berjamaah. Lalu tadarusan
bersama, saling menyimak bacaan Quran. Ternyata Dzulfan, bacaan Qurannya
bagus. Bisa jadi imam mesjid nih, he he he.
Lengkap sudah makanan 'ruhiyah' untuk para peserta yang merupakan modal
terkuat, kedekatan dengan Allah SWT.
Setelah sarapan, dibagi menjadi dua kelompok, kelompok anak-anak SD dipimpin
oleh Fikri dan pembimbing Ust Rizky. Kemudian kelompok anak-anak besar
dipimpin oleh Ibrahim, dengan pembimbing Ust Vicky, lalu kedua kelompok
tersebut hiking menyusuri alam perbukitan yang indah sekali. Sampai di atas,
kita bermain bola. Adi, betul-betul hebat bagaikan menari meliuk-meliuk
melewati pemain lawan. Bahkan Ust Vicky, playmaker RT, ketika membawa bola
berhasil melewati pemain, tetapi kandas di kaki Adi, putra Pak Warsito. Namun
akhirnya Ust. Vicky mencetak gol, menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Tapi
kemudian, bolanya jatuh ke jurang. Setelah dicari-cari, nggak ketemu, harus
ganti deh.
Kemudian perjalanan hiking dilanjutkan lagi, menuju rimbunan pohon-pohon.
Sempat melewati orang mandi, tapi laki-laki lho. Hebat, anak-anak tidak
mengeluh, padahal perjalanan cukup jauh. Kemudian finish di villa kita
menginap.
Setelah sampai di villa, bersih-bersih, mandi. Kemudian, karena Pop Mie sisa,
maka dibagi-bagikan kepada peserta. Namanya juga anak-anak ada aja yang
ngambil lebih dari 1. Kemudian pembimbing mengingatkan untuk saling berbagi,
tidak tamak.
Terakhir, acara seremoni penutupan, dimana kita menyepakati untuk memelihara
kesolidan tim ini, sekaligus mempelajari agama Islam secara kontinyu. Karena
kata Nabi, "Menuntut Ilmu dari buaian hingga liang lahat". Jadi nggak ada
istilah sudah master, sehingga tidak perlu belajar lagi. Karena syaithan tidak
henti-hentinya menggoda kita semua. Sehingga diperlukan pembinaan yang terus
kontinyu, untuk menhasilkan generasi Islam seperti halnya para sahabat yang
mencintai Allah dan Allah mencintai mereka. Maka kita menyepakati untuk
bertemu setiap pekan.
Dan selanjutnya, kita menamakan diri tim ini dengan Garuda Al-Furqon. yang
kelak mengibarkan islam, mengepakkan sayap menyebarkan dan menegakkan Islam,
mulai dari kampung halaman, sehingga seluruh jagat.
Meskipun, banyaknya halangan yang ditemui baik dari pemberangkatan hingga
pulang yang sempat menabrak mobil lain, sehingga harus ganti rugi. Tapi kita
panitia cukup bahagia, karena hasil yang diperoleh insya Allah akan jauh lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan. Kata Rasul, "Seseorang yang masuk ke dalam
Islam, jauh lebih baik dari dunia dan seisinya." Apabila kita fahami lagi,
maka akan kita dapatkan pemahaman, yaitu, apalagi seorang muslim yang tidak
hanya agamanya Islam, namun juga seorang kader dakwah yang menjalankan agama
Islam dengan sungguh-sungguh dan menegakkan kalimat tauhid, tentu jauh-sangat
jauh lebih baik dari dunia dan seisinya. Sehingga akan sangat bahagia sekali,
kalau kelak anak-anak kita ini menjadi penerus generasi robbani.
Dan ada catatan menarik, anak-anak dan remaja yang ikut tidak ada satupun yang
bolong mengerjakan sholat berjamaah. Bahkan sholat subuh, yang biasanya orang
susah bangun, mereka sholat on time dan berjamaah. Subhanallah.